Minggu, 14 September 2014

ADALAH PEREMPUAN BERAROMA FIRDAUS
*) purnama yang selalu perawan

Adalah perempuan dengan alis bulan sabit
membawa segumpal hikayat asmaradhana
menawarkan padaku tentang alur dan juga nikmatnya pagutan rindu
yang semakin memuncak di tengah rimba-rimba puisi
: diksipun hilang majas
birahi menuding logika yang menjerit lirih
ranjang kertas terkoyak lantunan simfoni kamasutra

Sepotong sunyi itu tempat kita berdiskusi
tentang riwayat purnama raya
membias binal di pelupuk danau cinta kita
hingga waktu yang tak pernah kita kenali

Engkau ciptakan resah pada bebatuan
meski seribu mantera menjadi tongkat penunjuk jalanmu
seperti perahu yang tersesat mencari arah dermaga tanpa mercusuar
: hampa dan buta

Adalah perempuan yang berlarian mengitari sanubari
menebarkan aroma firdaus dipelukan kasih
menjejak di setapak jalan penuh onak
meninggalkan episode yang tak kunjung usai
pada secarik nasari tentang aku dan kamu

: ingatkah engkau, deretan abjad keramat yang selalu perawan ?
sesungguhnya aku tak pernah mampu mencipta puisi untukmu

Adalah perempuan berbalut nur kerinduan
pada tengah malam dalam rimba puisi-puisiku
dan aku tergoda akan aromamu


Benk, 3 September 2014
(kidul argo gamping)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar