Senin, 05 November 2012

puisi mbeling



Kurasa ini Bukan Puisi, Nastasi
setelah tangismu tenggelamkan dirimu
dalam kesunyian matahari bulan kelabu
berbaur salah pengertian mengharubiru
tibatiba kau muncul, keluhkan kondisi raga
dan minta pertimbangan soal apa kata mereka
lantas bagaimana sebaiknya, bla bla bla
aku bukan dokter atau pun dukun hebat
tak punya resep, ramuan mujarab, atau nasehat
aku juga bukan dewan penasehat perusahaan
persoalan apa kata rekan kelak, tak bisa kudugakan
tapi tibatiba aku menjelma jadi sosok sok tahu
biarin orang bilang dasar tak punya malu
mumpung masih kau anggap aku tempat mengadu
seperti dulu
masamasa perkenalan kita yang lucu
maka kupakai saja anjurananjuran umum
misalnya jangan lupa obatnya diminum
atau, sudah makan atau belum
istirahat optimum, tak perlu maksimum
begitu saja kurasa beres
tak harus wesheweshewes
tak usah susahsusah pinjam buku kedokteran
supaya tidak lantas jadi kedok beneran
rembulan ditelan langit kelam, nastasi
gerimis masih menari di tepi lampu merkuri
komunikasi kecil kita ini telah beri arti
tetap menjadi jalinan silaturahmi
bukan simpan syak serta sakit di hati
meski lalai kuucap gongxi…
(waduh, kok malah bilang itu lagi)
dan lewati saat valentine belum lama ini
tanpa acara makan bakmi atau nasigoreng babi
kurasa ini bukan puisi
sekadar cara hindari keringnya gusi
daripada terjebak basabasi
percayalah, wahai nastasi
ini tetap bukan puisi, apalagi pil ekstasi
Mrongos dan Tahanan Politik 72
mrongos di depan domino malioboro
membuka lembaran fenomena oblong
masa jaya jangan takut bicara politik
masa jaman edan oblong anti orba
masa duka detik, editor, tempo
mahasiswa sembunyikan suara
mrongos unjuk gigitongos
setelah pasien rsj pakem ini maki
buat jingan bangsat!
ternyata penjahat kelamin buronan mertua
target operasi penegak hukum rimba radja blong !!!
mrongos bersama tahanan politik 72
mengajak bernostalgia secara limited
Badai Tropis
pak sultan jogja sungguh sakti
badaitropis disuap sayur lodeh
begitu kenyang, batal mampir di parangtritis
malah mengirim upeti untuk para nelayan
Kalau Tak Salah
kalau tak salah, aku pernah jatuh cinta padamu
oh iya? serius nih. kapan itu?
kalau tak salah, sebelum aku lahir.
ah, kamu suka bercanda
kalau tak salah, aku hanya suka berkhayal
Pria Sejati
di jaman perempuan telanjang bergentayangan
sekarang ini ternyata sulit sekali jadi pria sejati
paling gampang dan segera adalah:
menjadi anjing!
kaing!
kaing!
Angkat Cangkir Arak Kita
semerbak aroma garu terbakar
dari meja sesaji merahmeriah
semarak makanan dan buahbuahan
untuk para leluhur yang terhormat
sambut langkahku di muka pintu
untuk gabung dalam pestarayamu
selamat kongien, kawan
selamat hariraya imlek
gongxi fat choi* !
kuteringat aciang, acing, aling, ayin, aying,
aming, atok, ayung, acen, akuang, apuk
dan kawankawan kita lainnya
termasuk pak asu ** guru berhitung kita
masasilam yang senang
memang patut dikenang
tapi… ah
mari angkat cangkir arak kita
hangatkan persahabatan kita
bukan untuk mabuk lalu ngamuk
toast!
sekali lagi, selamat kongien, kawan!
semoga esok keuntungan kian bertambah lagi
jangan lupa hari ini, angpaunya dibagibagi
tapi kuminta seorang amoi cion saja
untuk jadi pendamping hidupku
satusatunya dan selamanya
hahahahaha !!!
baiklah, kita tenggak dulu arak kita
soal amoi cion, gampang nanti saja
jodoh tak lari ke mana
ayo tuang lagi
angkat lagi
tenggak lagi
selamat kongien, kawan !
pestamu telah bertabur bintang
makin makmurlah keluargamu
Pagi Jogja Digoyang Shaggy Dog
cerlang suryatimur belum datang
jendela pagibeku jogja digoyang
dendang reggerancak shaggy dog
di sayidan di jalanan,
angkat sekali lagi gelasmu, kawan
di sayidan, di jalanan
tuangkan air kedamaian
segelas airjeruk panas
tiga keping tempe bacem
(sayangnya tidak ada jadahbakar)
terseduh dalam celotehan emprit
aku anggukanggukkan kepala
goyangkan kaki di bawah bangku
warung bubur kacang hijau langgananku
“angkat sekali lagi gelasmu, kawan.”
baiklah, aku angkat gelasku, kawan
toast! ayo, ayo, teruskan lagumu, suaramu
jogja bergoyanggoyang di gelas kita
“di sayidan, di jalanan.”
aku di babarsari, di warung
biarpun jauh sedikit, masih tetap jogja
masih tetap sama suasana paginya
dan bukan lagi di lesehan malioboro
yang angkaharganya makin melambung
dibumbui nyanyiannya kla project
“tuangkan air kedamaian.”
ya, benar, air kedamaian
angkaharga pun damai
makin damai makin ramai
ya, meski aku tidak di jalan sayidan
kita tetap damai, kita tetap bisa minum
bukankah hidup ini cuma mampir minum?
yeaaah, angkat sekali lagi air kedamaian
tuangkan gelasmu di warung ini
biarkan kepala dan kaki bergoyang girang
pagi tak lagi beku, pagi telah melumer
pagi suka sekali kirimkan kedamaian
dalam hangat minuman kita, kawan
kedamaian pagi, bukan kegilaan pagi
bukan desing mesiu, bukan ledakan mortir
bukan tikaman belati, bukan sakit di hati
mari, mari, tuang lagi
teguk lagi, tenggak lagi
lihat, gairah prenjak memagut pagi
tuangkan air kedamaian itu
tumpahkan segenap kebahagiaan itu
kita bersulang tanpa campuran prasangka
biarlah kini senyummu berkembang
dari hati yang bersukacita beriaria
dibelai bungakata jogja berhati nyaman
yeaaah, jogja berhati nyaman cha cha cha
bergoyanggoyang dalam gelas perdamaian
aku sudah hampir menghabiskan…
ops! maaf… kranku minta dibuka
“di sayidan di jalanan.”
tidak. tidak. kejauhan.
di kosku saja, di babarsari.
sebentar, aku harus bayar dulu
“tuangkan air…”
stoooop, kawan.
aku sudah tak tahan
silakan kalian lanjutkan bergoyang
: jogja senantiasa girangkan paginya
Seperti Inilah Aku Mengenang Kami
seperti inilah aku mengenang kami:
kumbang!
kami dulu suka melakukan ini:
mencari kumbang pelubang kayujunjung sahang
memeriksa adakah pintu rumah kumbang lainnya
menyumpal batu pada pintu rumah lainnya
meraba keberadaannya dengan sebatang lidi
menjulurkan lidi melalui pintu rumahnya
mendengar gerutuannya dari tapa yang terusik
menarik lidi, membuka kotak korekapi
memasang setengah bukaan di muka pintunya
menggedornggedor tubuhrumahnya
menjebaknya dalam kotak korekapi
menunggu sekujur tubuh kumbang masuk
menutup lalu mengunci korekapi
mematahkan lalu menyelipkan lidi di korekapi
menyenggolnyenggol lidi pada pinggang kumbang
memaksa makiannya menjadijadi
kami tersenyum mendengar radio alam
dari gerutu makian kumbang
inilah radio suara kumbang berbahasa sengau
“ada berita apakah hari ini, kawan?”
sebentar. sabar. biar aku dengar baikbaik
mmmmm…ngeeeeeeengueeeeeng
nah, begini. situasi sedang ramai
seperti balap motor grandprix
“valentino rossi? capirosi?”
bukan. bukan. ini lain. ini situasi di sini. situsini.
balap memang balap. kejarmengejar. susulmenyusul
memperebutkan pintu keluar kegelapan
kegelapan yang diciptakan oleh entah siapa
“lantas, untuk apa?”
sekilas untuk membiasakan telinga berwarna
dada berdebar. alis menggaris kening. pikiran mengalir.
“mengalir ke mana?”
nah, itu dia! mengalir kemana!
seperti kusir yang mengendarai kudaliarbuta
seperti kudaliarbuta yang menapaki baraapi
“tapi ini kan kumbang?”
oh iya ya. kumbang ada dengung dan sengat.
kuda ada ringkik dan tendang.
“ayolah, isi beritanya apa lagi? ada ramalan bintang?”
tak ada ramalan bintang. adanya hanya harga sahang
harga sahang yang akhirnya harus ditetapkan oleh perda
“perda? peraturan daerah?”
bukan hanya itu. perda juga peraturan harga lada.
harus diatur supaya hargaharga tidak ngawur
tidak naik seenaknya, tidak turun ngelantur
maklum, banyak pesulap harga dan mutu sahang
naikturun dan mendengungdengungkan kabarkabur
seperti kumbang kalau di luar korekapi kita
“tapi kita kan anak kecil? kok ngurusi tugas orangbesar?”
ssssst… ini supaya anak kecil bisa belajar membeda
supaya kita tidak tertipu oleh anekasuara
dengungkumbang, ringkikkuda, dengkurkusir
auw!
“kenapa? kenapa?”
kupingku kena sundut buntutnya!


Tet! Brum! Sut! Duar!
Tet! Tet! Teeeeeet!
Brum! Brum! Bruuuum!
Jalan Malioboro padat sekali
Jalan babarsari lewatlewat saja
Tet! Tet! Teeeeeet!
Brum! Brum! Bruuuum!
Rumahku telah tertata aneka penganan
Besok 1 januari hari raya setelah natal
Tet! Tet! Teeeeeeeet!
Brum! Brum! Bruuuum!
Sudah tahun baru lagi?
Oh!
Suuuuuuuuuut! Duar! Duar!
(dari malioboro atau dari aceh?)
Jatuh Cinta Padamu Buatku Gila
sayang,
jatuh cinta bisa buat gila
lupa diri berada di mana
maunya senantiasa bersama
entah kelak mau jadi apa
pokoknya berdua itu saja
sayang,
aku pun tengah begitu
runtuh kubuku tertinju
beribu palu rindu padamu
tidur dan makan jadi tak nafsu
inginnya berduaan melulu
sayang,
mungkin aku telah mabuk
pandang dirimu tak jua lapuk
susun hurufhuruf sajak terbentuk
mata menyayu tak mau ngantuk
serasa berdua semalamsuntuk
Angin Ndableg
ah, angin, angin
kamu betulbetul ndableg
masih saja menghembusi kekasihku
dalam pelukanku
Ada beling ada belang, beling belang
Ada belang ada beling, belang beling
Awal beling akhir belang, bisa belang bisa beling
Awal belang akhir beling, bisa beling bisa belang
Papi Mewanti Anak
Nak, jamannya sudah terbalik
masa silam bukan yang terbalik
Tidak usah jadi pemimpin
lebih aman jadi pemimpi
Pandai-pandai bilang ‘ya’
jangan sekali-sekali bilang ‘ta’
Kepada bosmu jangan tulus
malah perlu akal bulus
Korupsi perlu kau jalani
sebab ia adalah budaya kini
Cari istri yang membawa mujur
tak perlu yang berbakat jujur
Jangan main cinta dengan istri orang
sejauh suaminya tidak mengetahui
Orang lain boleh miskin menderita
asal kau kaya sendir habis perkara
Kalau kau masuk neraka nanti
itu di luar tsnggung jswsb api
Bandung 1974



PUISI MBELING KARYA Remy Sylado
CELAKA 13

kalau jalanan macet pada jam 18.00
padahal mobilmu korslet lampunya
dan di garis E bensinnya
lantas kau kebelet mau berak
celaka 13 kaulah yang paling sial
seperti berada di ambang kiamat setengah.

Catatan 1972

Indonesia sayangku Indonesia
Yang menjamin hidup-hidup bangsa subur
Oleh suburmu yang subur
Suburnya korupsi dan pelacur suburmu
Suburnya tante girang dan penodong suburmu
Suburnya perampok dan pemerkosa suburmu
Apa lagi?
Hanya rambut subur pun dilarang.
by Inge Candra

Sajak

sehelai kertas bekas
ballpoint pinjaman
tambah bohong
tambah kayal
jadi sajak.
by Dede Sukmadi Dukat
sumber

================================
by Remy Sylado/Japi Tambayong/23761

Di Blok Apa ?

Kalau
Chairil Anwar
binatang jalang
Di blok apa
tempatnya
di Ragunan

Menyingkat Kata

karena
kita orang indonesia
suka
menyingkat kata wr. wb.
maka
rahmat dan berkah ilahi
pun
menjadi singkat
dan tidak utuh buat kita.

Tandatanya Hariesok

kalau kita ulat
hidup dalam kepompong
menunggu saatnya menjadi kupu-kupu
mari kita bikin grafiti di situ
pelbagai kata mewakili kesedihan
karena sebentar lagi kita mati
dalam keindahan warna-warni
dan biar arwah kita
terus mengganggu
bapak-bapak
yang
jadi
maling
atas nama
tugas negara

Kesetiakawanan Asia-Afrika

Mei Hwa perawan 16 tahun
Farouk perjaka 16 tahun
Mei Hwa masuk kamar jam 24.00
Farouk masuk kamar jam 24.00
Mei Hwa buka blouse
Farouk buka hemd
Mei Hwa buka rok
Farouk buka celana
Mei Hwa buka BH
Farouk buka singlet
Mei Hwa telanjang bulat
Farouk telanjang bulat
Mei Hwa pakai daster
Farouk pakai kamerjas
Mei Hwa naik ranjang
Farouk naik ranjang
Lantas mereka tidurlah
Mei Hwa di Taipeh
Farouk di Kairo


“Remy Sylado Tidak Pernah Kapok Bersikap Mbeling”

Papi Mewanti Anak
Nak, jamannya sudah terbalik
masa silam bukan yang terbaik

Tidak usah jadi pemimpin
lebih aman jadi pemimpi

Pandai-pandai bilang ya'
jangan sekali-sekali bilang ta'

Kepada bosmu jangan tulus
malah perlu akal bulus

Korupsi perlu kau jalani
sebab ia adalah budaya kini

Cari istri yang membawa mujur
tak perlu yang berbakat jujur

Jangan main cinta dengan istri orang
sejauh suaminya tidak mengetahui

Orang lain boleh miskin menderita
asal kau kaya sendiri habis perkara

Kalau kau masuk neraka nanti
itu di luar tanggungjawab Papi.

Dua Jembatan : Mirabeau & Asemka

Mengapa orang mau dengar Apollinaire
Yang berkisah tentang kebohongan dunia
Et Sous le pont Mirabeau coule la Seine
Et nous amours
?

Mengapa tak mau dengar Remyfasolasido
Yang berkisah tentang kejujuran dunia
Ning ngisore kretek Asemka iku
Akeh umbele Cino
?


"Pesan Seorang Ibu Kepada Putranya"
jangan
bilang
kontol*

*pembahasan lebih lanjut.

Ketika Aku tak Tahu Siapa Aku

kusambit kelam
ada kaing disana
padahal aku anjing

semarang 1976

Dan Hatipun Kehilangan

Burung kehilangan dahan
Dahan kehilangan pohon
Pohon kehilangan tanah
Tanah kehilangan air
Air kehilangan mata
Mata kehilangan hati

depok 2005

Sepotong Pipa
Sepotong pipa
didalamnya bisa lewat apa saja
termasuk benda pemecah kepala
Sepotong pipa
diam atau menyalak
hanya soal kehendak.......

depok 2005
sumber

================================
seruni di kanan
m1ra di kiri
rojali di tengah
tengadah kagak
berani gerak

seruni nabok
m1ra nendang
rojali teriak
kagak bisa gerak

seruni bangun
m1ra bangkit
rojali ngorok
terus ngelanjutin
mimpi

dijepit seruni
ma m1ra nun
jauh di sono

 rojali

tak ada lagi percakapan sore di bis
dengan tahu goreng seribu tiga
bis yang ramai dan penuh sesak itu
terasa lengang tanpa tas Chomel bututmu di sampingku

seruni_03

ANJING
Kalau kau memujiku awet muda
kau menyamakan aku bagai anjing
Sebab anjing dari kecil sampai tua
wajahnya hanya anjing dan tetap anjing.

BISNIS PAMAN
Pamanku punya pabrik tahu
maka soal tahu ia tahu sekali
Se-tahu-ku membuat tahu
merupakan penge-tahu-an biasa
Bahwa yang saban hari makan tahu
beraknya bukan tahu tapi pasti tahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar