MEDITASI DI ATAS
KAKUS
Inilah
musim untuk berdansa
Dengan
irama simfoni purba
Seraya
memaki diri sendiri
Bergelanyut dalam pekat
gulita
:- ini
bukan sepi, namun notasi tanpa simfoni.
Meditasi
ini menawarkan sebuah narasi
Tentang
sakramen perjumpaan
Dalam
ruang waktu yang lalu,
Menawarkan
pula tarian Luth
Serta
kepingan purnama
Berserakan
di tiap sudut mata angin.
:- ini
bukan fragmen kehidupan, namun purnama yang miskram.
Meditasi
ini adalah harapan yang memabukkan
pada
cakrawala yang turun sia-sia,
pada
onak mawar, pada pergumulan kepompong,
serta
pada kesedrhanan asmara.
Meditasi
ini bukan sekedar mimpi
Bukan
pula keluh dan peluh
Adalah
angkara yang membara
Berkobar
di segenap aorta
Merasuk
menembus kalbu
Mengiris-iris
dengan sangkur
Yang
ujungnya terus meruncing
:-
katamu, harapan ini adalah mimpi.
Meditasi
ini mirip dengan Bapa
Yang
terlanjur memaknai arti Kuldi
Di
dalam Firdaus yang Kudus
-
Lalu
Muksa –
:-
begitulah aku memamahimu.
Meditasi
ini bukan sepi, tapi notasi tanpa simfoni.
Konk,
Nopember 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar