Kamis, 13 Maret 2014

MEMBACA DIRI

MEMBACA DIRI
(renungan di atas kubur sunyi)

derap langkah serdadu penggali kubur
terus saja menggumpal di benak pemuja kegelapan
semakin asing dalam tirai waktu
membongkar kenistaan di liang kesepian

ribuan mualim menyapa keresahan
alunan saxsofon milik Israfil pun terus mengiang di goa telingamu
gerah dan resah, peluh katakutan meradang hingga bernanah
anyir menetes pelan di rengkah sanubari semesta

kecipak tawa enggan menabur ramah
seperti derap serdadu penggali kubur itu
beringas dan lapar angkara
semua membisu, aksara miskram
abortus kosa kata.

geliat malam hanyalah renungan tanpa arah
menampari raut sendiri –selalu alpha-
terpasung oleh rantai zaman
dan juga keingkaran kalbu akan manisnya ranjang cinta

derap langkah angkuh sang pencipta keresahan
berlarian di sudut-sudut ruang hampa
menyalaki laju cita-cita
memperkosa keheningan yang kudus.

:- Nimas....rasakan belaian bayu surga ini
kelak akan membawamu ke alam peraduan yang hakiki.


Benk, 13.3.14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar