PERAWAN
YANG LAHIR DARI BATU
Dikelilingin
samudra hijau maha dalam
dimana
bahala harus terpaksa bersibakkan membuka jalan
bagi
suara angin dan gema tebing berlawatan
sebab
bicara bahasa yang sama
bahasa
laut
-mytheomai
: kisah
para perawan yang menghuni sebuah selat utara
jagatraya
dan ada
ratusan goa sarat dengan batu poros mini –
strato
terbalik
disisipi
umbalan yang memancangkan diri ke permukaan
air
hangat
Di
dalamnya hudup beberapa bidadari kecil
pakaiannya
dari anemon laut cantik beraneka warna
tertawa
kegelian ketika digelitik bintang laut
berjari
delapan
pantun
mereka ditengarai a capella para wanita
penjaga
selat. Bila sebuh menjelang, cahaya
bintang
dalu sengaja menikung
agar
sejenak dapat mengelus elus wajah suci dalam
pulas.
Rona datudatu
Langit
duduk tenang – kesyahduan siesta
tak Nampak
tatanan apalagi jejak batangkaki manusia
serabut
daldaru berkeliaran tangkur naga lahir dari
kantong
bapaknya
kelinci
laut betina berwarna cerah bermain dengan ikan
bersirip
kipas
Wanita
bidadari perawan suci substansi alam di
seputarnya.
Tidak pernah dilahirkan
mereka ada
karena sesuatu mengharapkan agar mereka
ada –
rahasia alam.
Kirip
teripang pari hantu dan kelompang yang tinggal
ditepiannya
menanamkan
mereka itu – perawan yang lahir dari batu
(sajak
Josepha Violetta Simatupang)
umbalan : proses
gerakan air yang hanya bisa ke atas bila arus dalam bertemu tebing di dalam air
mytheomai : menceritakan
bahala : bencana
bintang
dalu : aquarius
datu : ratu
siesta : tidur
siang
SUARA
ZAMAN
Musa
menyuarakan Taurat
Daud
menyuarakan Zabur
Isa
menyuarakan Injil
Muhammad
menyuarakan Quran
Sidharta
Gautama menyuarakan Tripitaka
Dan
kami anak zaman ini
Menyuarakan
Perang Bintang.
TRILOGI UNTUK IBU
: jerit orok di selokan
Satu,
Jangan kau buat aku, ataupun
coba-coba buat aku,
jika kau tak inginkan aku
Dua,
Jangan kau gugurkan aku,
jika akuu terlanjur di rahimmu
Tiga,
Jangan terlantarkan aku dan akui aku,
setelah kau lahirkan aku
(sajak Yusik
Waxan)
(sajak
A.D. Donggo, 1999.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar