Termangu sendiri dalam rimba belukar, akan
Episode pada kaca yang retak
Langkah kaki yang menderu, berderu
Enggan beranjak dari kegelapan ini
Kala aku mengingat wajahmu
Lama aku merunut jejak itu,
Entah sampai kapan dalam gelap ini
Nampak wajah ayu, senyum nan wangi
Tak akan aku lepas
Untuk aku dapat mentasbihkan artimu
Namun, kaca itu terlanjur retak
Gelisah panjang yang kian meradang
(konk, Okt 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar